Kamis, 31 Maret 2011

AMANAH

Kalimat amanah sudah tidak asing lagi di kehidupan manusia. Yang mana kalimat amanah ini berartian satu titipan yang yang dipercayakan oleh seseorang kepada sesamanya. Serta bisa juga disebut titipan dari seseorang kepada orang yang dipercayanya. Seperti halnya di dalam kehidupan seorang ibu yang menitipkan anaknya kepada orang yang dipercayanya, serta menjaga anak tersebut.
Dan juga seperti di dalam kehidupan beragama, terutama agama Islam. Yakni Allah S..W.T telah memberikan amanah kepada ataupun titipan kepada seluruh makhluk yang telah diciptakan-Nya, terutama makhluk yang sangat dispecialkan oleh Allah S.W.T, yakni manusia. Kenpa manusia disebut sebagai makhluk yang dispecialkan oleh Allah ? Sebab, manusia mempunyai akal yang tidak dimilikai oleh makhluk yang lainnya.
Pada hakekatnya, manusia sangatlah banyak diberi amanah oleh Allah S.W.T. Seperti halnya harta yang dimiliki oleh manusia. Sebab kenapa ? Semua harta yang ada di seluruh alam ini adalah kepemilikan Allah semata. Harta yang dimiliki oleh para pejabat tinggi itu bukanlah miliknya, tetapi itu hanyalah titipan dari Allah S.W.T agar dipelihara dengan baik-baik olehnya.
Oleh karena itu, apabila kita mengkhianati, menyalahi serta tidak memperlakukan harta itu dengan baik-baik maka kita akan mendaptkan sikasa yang amat pedih di akhirat kelak. “Nau’dzubillahi min dzalik”
Selain harta, manusia juga diberikan amanah berupa Ilmu. Yang mana amanah yang kita miliki ini haruslah kita dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Bisa dengan cara diamalkannya ilmu tersebut kepada orang lain.
Di lihat dari segi jenis ataupun macam-macam amanah, terbagi atas tiga macam :
Pertama, Amanah yang berhubungan antara manusia dengan Allah S.W.T. seperti halnya amanah yang diberikan oleh Allah kepada menusia yaitu Agama. Awalnya, Allah menitipkan amanh ini kepada langit, bumi serta gunung-gunung yang ada di alam ini. Namun, dikarenakan langit, bumi serta gunung-gunung tidak mampu untuk menerima amanah tersebut maka Allah menitipkan amanah tersebut kepada seluruh manusia.
“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanah itu oleh manusia. Sungguh manusia itu sangat dzalim dan sangat bodoh. Sehinnga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang musyrik, laki-laki dan perempuan; dan Allah akan menrima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”(Q.S. al-Ahzab:72)
Kedua, Amanah yang berhubungan dengan sesama manusia. Seperti halnya seseorang yang mengamanahkan barang kepunyaannya kepada temannya ataupun orang yang dipercayainya.
Ketiga, Amanah yang berhubunga dengan diri kita sendiri. Yakni seperti halnya kita diwajibkan menjaga diri kita, baik menjaga dari segi kesehatan diri kita maupun menjaga dari hal-hal yang menyebabkan kita berdosa. Seperti yang telah digariskan di dalam al-Qur’an :
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu daridari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya ynag malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Q.S.at-Tahrim:6)
Oleh karena itu, suatu amanah apabila dikhianati, dilaleikan oleh seseorng, maka dia akan mandapatkan siksa di dunia maupun siksa di akhirat. Seperti halnya orang yang melakukan Korupsi, yang memakan harat rakyat kecil serta amanah negara. Dirinya kan mendapatkan siksa di dunia berupa tempat tahanan bagi Koruptor, yakni penjara. Serta dia juga akan mendapatkan siksa di akhirat nanti berupa api neraka Jahannam.
Disisi lain, orang yang menjaga serta melakukan amanhnya dengan baik maka dia akan mendapakan kebahagiaan serta diapun termasuk orang-orang yang beruntung
“Dan (sungguh beruntung)orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya” (Q.S al-Mu’minun:6)
“Dan orang-orang yang memelihara amanahnya dan janjinya, dan orang-orang yangberpegang teguh pada kesaksiannya. Dan orang-orang yang memelihara Shalatnya. Mereka itu dimuliakan di dalam Surga” (Q.Sal-Ma’arij:32-35)

-garut, 09 April 2010 jam 14:05-

titipan teman sejati...

adakah sepucuk surat untuk seorang teman ???
beribu dorongan kehidupan ....
maknai diri...
maknai hati ...
 berikanlah padanya seindah mentari pagi !!!
antara kehidupan abstrak yang tak pasti

karna tak ada lagi selain teman sejati
yang menemani diri menuju keabadian Illahi...

-garut, 27 Oktober 2010 jam 14:41-

Syukurilah apa yang ada

Pada zaman sekarang ini banyak oang Muslim yang tidak mensyukuri terhadap rizki atau kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah S.W.T. kepada dirinya sendiri.
Seperti halnya apabila dirinya mendaptkan makanan, uang, kenaikan jabatan terhadap dirinya, dan lain sebagainya. Tapi dirinya malah tidak mensyukurinya.
Karena kita bisa saja mensyukuri rizki dari Allah tidak hanya dengan mengadakan acara syukuran, ataupun yang lainnya. Tapi bisa saja kita mensyukuri rizki atau nikmat dari Allah dengan mengawali hal-hal tersebut dengan mengucapkan kalimat “Basmallah” serta di akhiri dengan kalimat “Hamdallah.”
Seperti halnya apabila kita medapatkan makanan, maka dikala kita hendak memakannya hendaklah bersyukur kepada Sang Pencipta dengan membaca Basmallah ataupun dengan membaca do’a sebelum makan. Maka apabila setelah kita memakan makanan tersebut hendaklah mengucap syukur dengan kalimat Hamdallah tadi ataupun mengucap do’a sesudah makan. Bgitu juga apabila kita mendapatkan sejumlah uang, baik itu yang bernominal kecil maupun bernominal besar.
Dan juga dikala naik jabatan, seperti halnya seorang Polisi. Misalkan dia pada waktu itu menjabat sebagai bawahan, lalu di satua waktu dirinya mendapatkan kenaika jabatan. Maka setelah naiknya jabatan tersebut alangkah baiknya dia mensyukurinya. Karena dengan memunculkan rasa syukur kita kepada Allah S.W.T., kita akan merasakan kehidupan yang berkecukupan. Serta kita tidak akan terlalu Hubbud dunya (mencintai dunia).
Allah S.W.T. memberikan rizki kepada kita semua berdasarkan do’a dan usaha (ikhtiar) kita. Dan juga, Allah memberikan rizki-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
Mskipun rizki atau nikmat tersebut hanya sedikit, tetap saja kita harus mensyukurinya. Karena apabila kalu kita tidak mensykuri rizki tersebut, kita bisa dikategorikan sebagai orang yang “Kufur Nikmat”. Dan sudah kita ketahui bahwa Allah S.W.T. sangat tidak menyukai orang yang mempunyai perilaku Kufur Nikmat.
Maka dari itu, adakalanya orang lain mendapatkan banyak rizki serta kenikmatan , sedangkan kita hanya mendapatkan sedikit. Mungkin orang lain mendapatkan rizki trsebut dengan cara yang mudah, tapi kita ynag ingin mendapatkan rizki tersebut dengan sekuat tenaga tanpa menghitung waktu, itu juga adakalanya memperoleh sedikit bahkankadang-kadang tidak mendapatkan sama sekali. Karena ukuran sedikit banyaknya rizki serta nikmat seseorang ialah dari ikhtiar dan do’a dirinya, tapi tidak pula dilupakan bahwa Allah lah ynag memberi sedikit banyaknya rizky tersebut.
Oleh karena itu, apa yang kita terima sekalipun itu dari orang yang tidak kita kenal teta[pi tetap hal itu merupakan rizki dari Allah S.W.T. Baik rizki itu sebesara biji atom ataupun sebesar Gunung yang menjulang tinggi.
Serta janganlah kita iri hati terhadap orang lain yang mendapatkan rizki yang lebih besar dari pada kita. Karena kewajiban kita selaku makhluk Allah yang tidak ada apa-apanya adalah berusaha terus menerus untuk medapatkan hasil yang memuaskan dan mungkin pada suatu saat ada perbaikan, sebab itu sudah menjadi Sunatullah.
Seperti yang telah digariskan di dalam al-Qur’an :
‘Maka sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Sesungguhnyabersama kesulitan ada kemudahan.” (Q.S. al-Insyirah: 5-6)
Maka darii itu, syukurilah apa yang telah Allah S.W.T nerikan kepada kita. “Dan lihatlah orang yang keberadaanya di bawah kita serta janganlah melihat oramg yang keberadaannya ada di atas kita.” Demikian (arti) sabda Rasulullah s.a.w yang memerintahkanagar kita selalu bersyukur.

-garut, 12 April 2010 jam 13:56-

"ini adalah tinta pertama kalinya yang dicurahkan oleh Risman Ginarwan"

kesalahan..

malam menunggu datangnya siang
hujan menunggu datangnya reda
luka menunggu datangnya sembuh
sempit menunggu datangnya luas
jelek menunggu datangnya baik

itulah kehidupan....
menunggu...
menunggu..
hanya menunggu..

bunga mawar yang mulai layu pun dia masih terus menunggu
waraskah dia ?
hidup hanya terus menunggu kebaikan
tak mau menunggu kesalahan
berdosa, tak mau seksara...
itulah kita...

-garut, 07 November 2010 jam 11:35-

terdiam diri

setetes darah hanyalah luka yang ringan...
mengantarkan rasa kesedihan seorang penyair
membawa laksana bulan purnama
menuju ke alam baqa...

abadi seorang diri yang menyepi mencari kesenangan duniawi
tak ingat akan keterpurukan ukhrawi yang abadi
finally...

tersudut di pinggir batu syahdu
mendengarkan ocehan seorang pengadu
yang tak kenal rasa malu

-garut, 10 November 2010 jam 15:30-

Muhasabatun-nafsi

ini tentang usia...

belasan tahun...
puluhan tahun...
apakah kita yakin akan berumur lama atau laun ?
kematian mengikuti kita
kapan pun, dimana pun dia ada dan nyata

namun...
apa yang akan kita bawa ?
tak ada...
hampa...
hanya kaffan di dalam kegelapan...

amalan ?
apa yang telah di lakukan ?
apa yang telah diberikan ?
tak ada kan ?
lalu...
untuk di akhirat kapan ?
hamba shalatpun diancam kecelakaan dan kebinasaan kawan...

liriklah dosa !
semua yang dimiliki akan binasatak akan kekal selamanya
hidup itu fana
hanya sementara...

sudahkah kita menangisi dosa ?
yang begitu banyak tak terhingga
dari yang abstrak hingga yang nyata
semua itu pasti ada !

lalu ?
kapan kita meningkatkan amalan kita ?
menunggu datangnya maut dari-Nya kah ?
kawan...
jangan menunda amalan hingga tua !
suatu saat kita mati dalam keadaan apa saja

kawan...
semuanya musnah !
dikala lafadz talqin terdengar basah
masuk ke dalam telinga yang begitu lemah
tak tau indah atau gimana ?

kedua mata memandang pasrah
lebih parah !
sakit tak ada petuah atau pepatah

Muhasabahlah kawanku !
tak banyak yang akan kita pangku
di dalam akhirat itu...

                                                                                     -garut,08.12.10-