Kamis, 22 Maret 2012

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fenomena tentang meramal waktu terjadinya hari kiamat, akhir-akhir ini semakin menyeruak. Kaum Orientalis Yahudi bertekad untuk mengetahui secara pasti waktu terjadinya hari kiamat tersebut dengan meramalnya. Sejarah yang datang dari Leeds, Inggris, menuliskan banyak tokoh yang menyerukan tentang waktu terjadinya hari kiamat. Jelasnya dengan sebuah tanda akan datangnya seorang “Nabi” Namun yang menjadi keanehan di sini adalah nabi yang menjelma menjadi seekor ayam petelur di kota Leeds, Inggris 1806. Ayam ini akan bertelur dan bertuliskan di bagian telur tersebut “Kristus akan datang” Maka dampak dari kabar ayam petelur ini, banyak orang yang menunggu seekor ayam petelur yang dianggap sebagai nabi tersebut menelurkan telurnya yang bertuliskan informasi tersebut.
Selanjutnya seperti yang telah dilansir dari situs Kaskus.us (Nashruddin Syarif, 2012:15) bahwa seorang petani dari New England yang bernama William Miller, mengaku telah mempelajari Al-Kitab beberapa tahun di New England. Dia pernah meramalkan waktu terjadinya hari kiamat berdasarkan perhitungan harfiah yang telah dipelajarinya dari Al-Kitab. Dan berkesimpulan bahwa akhir kehidupan manusia akan bertahan antara tanggal 21 Maret 1843 dan 23 April 1843. Hasil dari ramalannya itu banyak masyarakat sekitar yang menjual ataupun memberikan hartanya kepada orang lain. Namun ketika bertepatan dengan tanggal 23 April 1843, kehidupan masyarakat sekitar berjalan seperti biasanya dan tidak terjadi sesuatu yang mengejutkan. Maka setelah kejadian tersebut, para pengikutnya pun tidak percaya lagi kepada Miller, lalu sebagian dari mereka membentuk gerakan yang hingga kini dikenal sebagai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (Sevent Day Adventist)
Kemudian Joseph Smith, seorang pendiri Gereja Mormon, dimana dia mengadakan rapat gereja pada Februari 1835 untuk membicarakan bahwa ia pernah berbicara dengan Tuhan. Selama pembicaraan itu, Smith mengakui bahwa Yesus akan turun 56 tahun ke depan (1891) maka hari kiamat pun akan terjadi.
Ramalan selanjutnnya dikemukakan pada Mei 1980 oleh Televangelis dan pendiri Koalisi Kristen, Pat Robertson, dengan mengejutkan banyak orang ketika ia mengatakan pada acara TV-nya, “700 Club” bahwa dia tahu waktu terjadinya hari kiamat. “Saya menjamin bahwa pada tahun 1982 akan ada penghakiman dunia,” kata Robertson.
Setelah itu, diguncangkan dengan karya tulis Michel de Nostradame yang sangat membingungkan banyak orang selama lebih 400 tahun. Tulisannya yang telah diterjemahkan ulang dalam puluhan versi bahasa yang berbeda. Dalam salah satu baris tulisannya menyebutkan “Tahun 1999, bulan ketujuh. Dari langit datang raja terror.” Maka mulai sejak saat itu banyak para pengikut Nostradamus menjadi resah karena menduga hasil sang peramal terkenal itu terhadap kiamat.
Lalu ketika abad ke-20 hampir berakhir, banyak orang yang khawatir terhadap keberadaan komputer yang akan menyebabkan kiamat. Secara akal memang tidak ada keterkaitan secara khusus antara komputer dengan hari kiamat. Namun permasalahannya berawal ketika tahun 1970, adalah bahwa banyak komputer yang tidak bisa membedakan antara tahun 2000 dengan 1999. Maka atas dasar hal itu banyak yang menduga akan terjadi bencana; seperti halnya mati lampu massal, hingga ledakan nuklir. Namun nyatanya, ketika menginjak tahun Millenium tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang telah diduga-duga sebelumnya.
Ramalan lain Kaum Kafir terhadap waktu terjadinya hari kiamat yaitu dengan sebuah alasan ilmiah yang dijadikan film oleh sutradara Roland Emerich. Dengan memprediksikan bahwa tanggal 21 Desember 2012, kiamat akan terjadi. Semua hasil ilmiah yang dihasilkannya itu berdasarkan kalender Suku Maya di Amerika bahwa “Planet Nibiru yang ditemukan bangsa Sumeria diklaim akan segera menabrak planet Bumi, dan NASA dengan sengaja menyembunyikan fakta tersebut” (Nashruddin Syarif, 2012:14)
Namun di pihak NASA sendiri membantah atas isu tersebut. Seperti yang telah dikutip oleh Nashruddin Syarif (2012:14) melalui situs NASA, “jika memang benar akan terjadi tubrukan, para astronom paling tidak bisa melihatnya sejak satu dasawarsa lalu. Dan dengan mata telanjang. ‘Jelas hal semacam itu tidak sedang terjadi’”
Di pihak lain, Suku Maya di Guatemala dan Mexico sendiri membantah bahwa kalender yang berakhir pada 21 Desember 2012 itu adalah pertanda akan datangnya kiamat. Sebagaimana yang telah dikutip oleh Nashruddin Syarif (2012:15) dari situs Republika.co.id tentang perkataan mereka terhadap penolakan isu tersebut ialah “kalender Suku Maya itu hanya menunjukkan adanya beberapa fase kalender sesudah kalender berakhir 21 Desember 2012, maka akan ada lagi fase baru kalender Maya.”
Terdapat pula beberapa ramalan hari kiamat yang telah dilansir dari situs Wikipedia.com (2012). Pertama, Versi Ramalan Sumeria, yang terkenal dengan system bilangan Seksagesimal (baris 60)-nya, juga meramalkan bahwa pada tahun 2012 – lebih tepatnya tanggal 22 Desember (sehari setelah ramalan Tahun Panjang) – terjadi kiamat. Diprediksikan dengan keberadaannya planet Nibiru (planet X) yang disebut sebagai kembaran Matahari dan akan menabrak Bumi dengan sangat keras.
Kedua, Versi Ramalan China Kuno, dengan sebuah buku ramalan yang berjudul China Kuno I-Ching yang diterbitkan 3.000 tahun lalu, memprediksikan bahwa tanggal 22 Desember 2012 terjadi kiamat.
Ketiga, Versi Ramalan Suku Maori, adalah seorang penulis, Lawrence E. Joseph dalam bukunya Apocalypse 2012 mengemukakan bahwa kiamat 2012 diramalkan oleh Suku Maori, yaitu suku asli Selandia Baru. Menurut legenda Maori, dahulu sekali tedapat tiga langit bernama Rangi, Bumi dan Papa. Suatu ketika, Rangi dan Papa terpisah dengan Bumi (anaknya). Dan mereka akan kembali menghimpit Bumi. Dan perjumpaan Rangi, Papa dan Bumi ini akan terjadi pada tahun 2012.
Keempat, Versi Riset Ilmiah yang dilakukan oleh Max Planck Institute for Solar System Research (Lembaga Riset Eropa) pada tahun 2004 terhadap aktivitas Matahari. Dan mendapatkan sebuah kesimpulan, “Aktivitas Matahari saat ini mencapai tingkat yang lebih tinggi dari 11.000 tahun terkhir. Puncakaktivitas matahari diperkirakan terjadi pada 2011 atau 2012”
Kelima, Versi Erupsi Supervulkan Yellowstone (Gunung Berapi Besar) yang berada di taman Nasional Amerika Serikat, akan mengalami erupsi sebanyak satu kali setiap 600.000 sampai 700.000 tahun. Diprediksikan pada tahun 2012, erupsi itu akan kembali terjadi dan berdampak mengurangi populasi makhluk hidup – termasuk manusia – yang sangat luar biasa. Hal ini sama halnya dengan erupsi Supervulkan Danau Toba di Indonesia yang terjadi sekitar 74.000 tahun lalu, yang menyebabkan 90% populasi tewas saat itu.
Al-Qur’an berbicara tentang waktu terjadinya hari kiamat; tidak ada yang mengetahui waktu terjadinya hari kiamat tersebut. Sebab pengetahuan tentang waktu terjadinya hari kiamat ini hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Sekalipun seorang Malaikat ataupun Rasul yang sangat dekat dengan-Nya
         
“Telah dekat terjadinya hari kiamat. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah.” (Depag, 2006:528)

Di dalam firman-Nya yang lain:
•               •           •    
“Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Luqman:34) (Depag, 2006:414)

Perhatian Al-Qur’an terhadap adanya hari kiamat ini dibuktikan dengan beberapa redaksi ayat yang meletakkan iman terhadap hari kiamat setelah iman terhadap Allah SWT. Meskipun keimanan terhadap hari kiamat diletakkan pada posisi ke-5 setelah iman terhadap Al-Qur’an. Diantara firman-Nya ialah:
 ••   •       
“Di antara manusia ada yang mengatakan: ‘Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian,’ pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al-Baqarah:8) (Depag, 2006:3)

                   •       • • 
“Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang Telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang Telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. orang-orang Itulah yang akan kami berikan kepada mereka pahala yang besar.” (Q.S. An-Nisaa:162) (Depag. 2006:71)

Selaras dengan perkataan Dr. Kaelany HD (2009:92) bahwa “Keyakinan akan adanya Hari Kiamat adalah kepercayaan yang paling asasi pada setiap agama, terutama Agama Islam” Maka memiliki keyakinan terhadap hari kiamat sangat ditekankan oleh Allah SWT karena keyakinan terhadap hari kiamat ini (sebelumnya) dikolerasikan secara langsung dengan iman kepada Allah SWT.
Sekalipun Allah SWT tidak memberitahukan waktu hari kiamat. Namun Dia mengingatkan kepada seluruh makhluk-Nya bahwa hari kiamat itu pasti terjadi, yaitu dengan tanda-tanda akan datangnya hari kiamat tersebut.
Berdasarkan semua permasalahan tersebut, penulis merefleksikannya ke dalam karya tulis ini dengan mengambil judul “STUDI TAFSIR QUR’AN SURAT AL-ZALZALAH AYAT 1 – 4”

B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan proses penulisan karya tulis ini, penulis merumuskan permasalahn-permasalahan yang ada menjadi beberapa bentuk pertanyaan yang akan menyatakan permasalahan, diantaranya:
1. Bagaimana karakteristik Q.S. Al-Zalzalah?
2. Bagaimana tafsir Q.S. Al-Zalzalah ayat 1 – 4 menurut para mufassir?
3. Apa saja yang menjadi tanda-tanda datangnya hari kiamat?
4. Mengapa manusia meramalkan waktu terjadinya hari kiamat?
5. Mengapa manusia wajib meyakini hari kiamat?

C. Tujuan Penulisan
Dalam tujuan penulisan ini, penulis bermaksud untuk menyatakan pernyataan atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalam rumusan masalah, diantaranya:
1. Untuk mengetahui karakteristik Q.S. Al-Zalzalah;
2. Untuk mengetahui tafsir Q.S. Al-Zalzalah ayat 1 – 4 menurut para mufassir;
3. Untuk mengetahui tanda-tanda datangnya hari kiamat;
4. Untuk mengetahui alasan manusia meramalkan waktu terjadinya hari kiamat; dan
5. Untuk mengetahui alasan manusia wajib meyakini hari kiamat.

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Khusus
Penulisan karya tulis ini memberikan manfaat secara khusus bagi diri penulis sendiri untuk memberikan suatu nilai tambah dalam menghadapi proses kelulusan di tingkat Mu’allimin.
2. Manfaat Umum
a. Bagi Penulis
Di samping manfaat karya tulis ini sebagai penunjang kelulusan di tingkat akhir Mu’allimin, juga sebagai suatu pembelajaran serta pengalaman secara khusus di dunia pendidikan, terutama dalam ruang lingkup proses penulisan karya tulis ilmiah. Dan juga menjadikan suatu sarana atas sikap pendewasaan terhadap diri sendiri dalam mengemukakan satu solusi atas satu permasalahan yang ada. Di samping itu pula semoga menjadi satu landasan dalam rangka Yaziidul Iman (menambah keimanan) terhadap akidah penulis, terutama keimanan terhadap hari kiamat.
b. Bagi Pembaca
Manfaat bagi pembaca sendiri atas apresiasi karya tulis ini diharapkan terdapat suatu perluasan ilmu bagi diri pembaca. Serta adanya suatu manfaat dalam hal amar ma’ruf nahyi munkar antar sesama makhluk Allah SWT. Sehingga pembaca bisa tergugah hatinya untuk lebih mendekatkan diri serta terhadap seluruh dzat yang dimiliki-Nya.

E. Metode dan Teknik Penulisan
Metode Desriptif-Analitis penulis aplikasikan ke dalam proses penulisan karya tulis ini, “yaitu suatu metode penulisan yang bukan saja menggambarkan suatu kejadian saja. Tetapi dari peristiwa tersebut ditindaklanjuti dengan sebuah kritis untuk dikaji lebih mendalam untuk dapat ditarik sebuah kesimpulan” (Usep. 2011:19)
Berhubungan dengan metode tersebut, teknik penulisan yang sesuai dengan metode di atas yaitu dengan Studi Kepustakaan, “yaitu pengumpulan keterangan-keterangan dan berbagai literatur sebagai bahan perbandingan atau acuan yang relevan dengan peristiwa yang dikaji.” (Usep, 2011:20) Menambahkanya oleh Tiar Anwar Bachtiar (2010:53) tentang studi kepustakaan ini ialah “digunakan apabila sumber-sumber data yang akan digali berupa naskah-naskah tertulis, apakah berbentuk dokumen, Koran, majalah, arsip surat, buku dan teks-teks lainnya.”

F. Sistematika Penulisan
Di bawah ini penulis klasifikasikan setiap pembahasan yang terdapat di dalam karya tulis ke dalam setiap per-Bab pembahasan yang ada, diantaranya:
BAB I PENDAHULUAN, yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode dan Teknik Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II STUDI TAFSIR ATAS QUR’AN SURAT AL-ZALZALAH AYAT, yang meliputi: Karakteristik Surat Al-Zalazalah, Asal Usul Penamaan Surat Al-Zalazalah, Jumlah Ayat; Surat; dan Huruf, Kandungan Surat Al-Zalazalah, Munasabah antara Surat Sebelum dan Sesudahnya, Keutamaan Surat Al-Zalazalah, Asbabun Nuzul Surat Al-Zalazalah, Pendapat Para Mufassir tentang Surat Al-Zalazalah.
BAB III ANALISIS TAFSIR QUR’AN SURAT AL-ZALZALAH AYAT 1 – 4, yang meliputi: Tafsir Surat Al-Zalzalah Ayat 1, Tafsir Surat Al-Zalzalah Ayat 2, Tafsir Surat Al-Zalzalah Ayat 3, dan Tafsir Surat Al-Zalzalah Ayat 4.
BAB IV PENUTUP, yang meliputi: Simpulan, Saran-saran, Rekomendasi.