Kalimat amanah sudah tidak asing lagi di kehidupan manusia. Yang mana kalimat amanah ini berartian satu titipan yang yang dipercayakan oleh seseorang kepada sesamanya. Serta bisa juga disebut titipan dari seseorang kepada orang yang dipercayanya. Seperti halnya di dalam kehidupan seorang ibu yang menitipkan anaknya kepada orang yang dipercayanya, serta menjaga anak tersebut.
Dan juga seperti di dalam kehidupan beragama, terutama agama Islam. Yakni Allah S..W.T telah memberikan amanah kepada ataupun titipan kepada seluruh makhluk yang telah diciptakan-Nya, terutama makhluk yang sangat dispecialkan oleh Allah S.W.T, yakni manusia. Kenpa manusia disebut sebagai makhluk yang dispecialkan oleh Allah ? Sebab, manusia mempunyai akal yang tidak dimilikai oleh makhluk yang lainnya.
Pada hakekatnya, manusia sangatlah banyak diberi amanah oleh Allah S.W.T. Seperti halnya harta yang dimiliki oleh manusia. Sebab kenapa ? Semua harta yang ada di seluruh alam ini adalah kepemilikan Allah semata. Harta yang dimiliki oleh para pejabat tinggi itu bukanlah miliknya, tetapi itu hanyalah titipan dari Allah S.W.T agar dipelihara dengan baik-baik olehnya.
Oleh karena itu, apabila kita mengkhianati, menyalahi serta tidak memperlakukan harta itu dengan baik-baik maka kita akan mendaptkan sikasa yang amat pedih di akhirat kelak. “Nau’dzubillahi min dzalik”
Selain harta, manusia juga diberikan amanah berupa Ilmu. Yang mana amanah yang kita miliki ini haruslah kita dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Bisa dengan cara diamalkannya ilmu tersebut kepada orang lain.
Di lihat dari segi jenis ataupun macam-macam amanah, terbagi atas tiga macam :
Pertama, Amanah yang berhubungan antara manusia dengan Allah S.W.T. seperti halnya amanah yang diberikan oleh Allah kepada menusia yaitu Agama. Awalnya, Allah menitipkan amanh ini kepada langit, bumi serta gunung-gunung yang ada di alam ini. Namun, dikarenakan langit, bumi serta gunung-gunung tidak mampu untuk menerima amanah tersebut maka Allah menitipkan amanah tersebut kepada seluruh manusia.
“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanah itu oleh manusia. Sungguh manusia itu sangat dzalim dan sangat bodoh. Sehinnga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang musyrik, laki-laki dan perempuan; dan Allah akan menrima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”(Q.S. al-Ahzab:72)
Kedua, Amanah yang berhubungan dengan sesama manusia. Seperti halnya seseorang yang mengamanahkan barang kepunyaannya kepada temannya ataupun orang yang dipercayainya.
Ketiga, Amanah yang berhubunga dengan diri kita sendiri. Yakni seperti halnya kita diwajibkan menjaga diri kita, baik menjaga dari segi kesehatan diri kita maupun menjaga dari hal-hal yang menyebabkan kita berdosa. Seperti yang telah digariskan di dalam al-Qur’an :
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu daridari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya ynag malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Q.S.at-Tahrim:6)
Oleh karena itu, suatu amanah apabila dikhianati, dilaleikan oleh seseorng, maka dia akan mandapatkan siksa di dunia maupun siksa di akhirat. Seperti halnya orang yang melakukan Korupsi, yang memakan harat rakyat kecil serta amanah negara. Dirinya kan mendapatkan siksa di dunia berupa tempat tahanan bagi Koruptor, yakni penjara. Serta dia juga akan mendapatkan siksa di akhirat nanti berupa api neraka Jahannam.
Disisi lain, orang yang menjaga serta melakukan amanhnya dengan baik maka dia akan mendapakan kebahagiaan serta diapun termasuk orang-orang yang beruntung
“Dan (sungguh beruntung)orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya” (Q.S al-Mu’minun:6)
“Dan orang-orang yang memelihara amanahnya dan janjinya, dan orang-orang yangberpegang teguh pada kesaksiannya. Dan orang-orang yang memelihara Shalatnya. Mereka itu dimuliakan di dalam Surga” (Q.Sal-Ma’arij:32-35)
-garut, 09 April 2010 jam 14:05-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar